Saturday 30 October 2010

Letusan Merapi Sekarang 3 Kali Lebih Besar











Breaking News / Umum / Sabtu, 30 Oktober 2010 10:08 WIB

Metrotvnews.com, Sleman: Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (KPVMBG) Surono kembali menegaskan bahwa letusan Gunung Merapi kali ini tiga kali lebih besar dari letusan tahun 1997, 2001, dan 2006. Untuk itu Surono mengimbau masyarakat untuk mematuhi dan tetap berada di clear area atau area aman.



"Jangan lupa lagi ya. Saya mengatakan berkali-kali bahwa energi aktivitas Gunung Merapi tahun 2010 itu tiga kali lipat energi aktivitas Gunung Merapi menjelang letusan 97 (1997), 2001, dan 2006. Saya hanya berharap mudah-mudahan energi ini tidak dilepaskan secara tiba-tiba, sekaligus, yang berdampak adalah letusan eksplosif yang bisa berdampak seperti 1930," jelas Surono kepada Metro TV di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (30/10) dinihari.

Surono mengatakan letusan Merapi pada tanggal 26 Oktober 2010 silam terjadi selama lebih kurang 33 menit. Dan tadi dinihari terjadi dua kali selama 21 menit. Itu membuktikan bahwa letusan Merapi tahun ini lebih dahsyat dan lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2006, letusan hanya selama 7 menit. Pada pembukaan letusan pada tahun 2010 selama 9 menit.

"Jadi memang terbukti sekarang letusannya energinya lebih," ujar Surono.

Dan yang lebih membahayakan letusan saat ini adalah tanda-tanda yang diberikan Merapi. Jika tahun-tahun sebelumnya, sebelum meletus, Merapi terlebih dulu membentuk kubah dan gumpulan api. Dengan begitu, warga bisa mempersiapkan untuk evakuasi diri. Nah, sekarang itu tidak ada. Saat Merapi status Siaga, Merapi tak menunjukkan visual apapun.

"Tidak lihat kubah lava, tidak lihat api diam. Tapi, untung Merapi masih memberikan sisa tanda, adalah guguran yang kadang-kadang terdengar masyarakat," jelas Surono.

Dengan pertimbangan itu, Surono meminta warga untuk tetap berada di daerah aman, di pengungsian. Jangan dulu kembali ke desa, meski sekadar melihat kondisi rumah atau mengurus ternak. Surono akan memantau terus status Merapi. Kondisi itu bertahan hingga status Merapi sudah turun. Bahkan Surono mengaku akan rapat untuk menetapkan radius daerah rawan bencana.(DSY)

Sumber berita  Metronews

0 komentar:

Post a Comment