Saturday 30 October 2010

Kepedulian Di Tengah Letusan Dan Hujan Abu

Oleh Arni Wijayati P


          Sekitar pukul 10.00 WIB, tim LPM Ekonomika sampai di salah satu lokasi pengungsian korban erupsi Merapi di desa Kepuharjo, Kali Kuning. Suasana sedikit berbeda kami temukan di posko ini. Keadaan posko memang lebih sepi dibanding posko-posko yang kami datangi sebelumnya, mungkin karena posko ini merupakan posko terakhir sebelum naik ke lereng Merapi. Tenda tentara berdiri dimana-mana, pengungsi yang didominasi oleh lansia dan anak-anak tengah duduk di satu gedung inti yang terletak pas di depan gerbang masuk ke posko. Sedangkan tentara, polisi, relawan, reporter dan lainnya sibuk mondar-mandir masuk ke tenda-tenda, ada yang berdiri mengantri untuk makan, ada juga yang tengah asik bersenda gurau dengan anak-anak pengungsi didalam tenda. Keadaan jauh lebih tenang mengingat apa yang baru saja terjadi tadi malam.



          Seperti yang banyak diberitakan, pada pukul 00.40 WIB dini hari (26/10/2010), Merapi kembali memuntahkan lava panasnya diiringi oleh bunyi ledakan yang sangat keras (detikNews.com). Para pengungsi pun spontan panik dan langsung berbondong-bondong meninggalkan lereng Merapi. Atmosfir yang sama, berdasarkan penuturan salah satu relawan, juga terjadi di posko Kepuharjo. Perasaan panik tentu tidak dapat dielakkan, namun sebaiknya kita tetap bersikap lebih tenang agar dapat menyelamatkan tidak hanya diri kita sendiri, namun juga orang lain khususnya para lansia, anak-anak dan ibu hamil.

          Pun merasa panik akibat letusan Merapi dini hari tadi, para pengungsi tampaknya tidak mau berlarut-larut dalam keadaan tegang. Seperti yang digambarkan sebelumnya diatas, suasana posko Kepuharjo keliatan jauh lebih tenang. Tidak jauh dari tenda-tenda tentara dan PMI, tepat dibelakang tenda musholla Ulil, ada sebuah tenda yang sedikit menyita perhatian tim LPM Ekonomika. Di samping tenda itu tertera jelas sebuah spanduk bertuliskan “SEKOLAH GEMBIRA”, dibawah tulisan tersebut disisipkan penjelasan bahwa Sekolah Gembira memang dikhususkan untuk anak-anak pengungsi yang ingin tetap bersekolah walaupun berada didalam barak pengungsian. Lebih lanjut, tim LPM Ekonomika menemui Pak Khosi’in, penanggung jawab Sekolah Gembira ini. Beliau menuturkan, begitu Merapi dikabarkan meletus pada tanggal 26 Oktober kemarin, dia dan timnya langsung meluncur ke posko Kepuharjo khusus untuk menyediakan tenda yang memberikan jasa pendidikan. Pak Khosi’in dan timnya yang bernama SANTANA (SAntri TAnggap bencaNA.red) merupakan relawan dari sebuah pesantren dari Lamongan, Jawa Timur yang bernama SPMAA. Hal ini menunjukkan masih adanya kepedulian dari pihak-pihak luar selain pemerintah yang tidak hanya memikirkan sandang dan pangan, namun justru diluar daripada itu, SANTANA fokus mengabdikan dirinya untuk memfasilitasi anak-anak pengungsi yang terpaksa terhenti sekolahnya akibat bencana Merapi. Sesuai namanya, Sekolah Gembira, disini anak-anak tidak hanya diberikan materi tentang pelajaran melulu. Para relawan dari SANTANA menyisipkan permainan-permainan bersifat edukatif sebagai selingan agar anak-anak tidak merasa trauma atau ikut-ikutan depresi akibat bencana yang mungkin telah merenggut keluarga, rumah, bahkan mungkin kehidupan mereka.

          Sementara itu, belum terlihat sentuhan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terhadap Sekolah Gembira di posko Kepuharjo ini. “Untuk fasilitas yang kita pakai untuk pembelajaran disini, semua berasal dari dompet kami sendiri, kecuali tenda dari pemerintah”, tutur Pak Khosi’in. Namun para tim relawan SANTANA dapat sedikit berlega hati, karena dinas perpustakaan telah ikut menyumbangkan beberapa bukunya untuk dipakai di Sekolah Gembira. Bencana Merapi merupakan bencana bagi seluruh lapisan masyarakat, kerelaan dan uluran tangan sangat diperlukan untuk membangun kembali Yogyakarta bukan hanya dari swadaya masyarakat saja, peran pemerintah yang lebih aktif juga sangat dinanti-nanti.**


Kami juga menerima sumbangan
"PEDULI MERAPI" anda melalui

rekening :


rek. BCA 0372425804 a/n

Muhammad Luthfi


rek. Mandiri 1380006375450 a/n

Reza Armando

Harap Konfirmasi setelah mentransfer dana.


CP : Muhammad Luthfi (081802737473)

1 komentar:

semanget ya kawan2 ngeliputnya..:)

Post a Comment