This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday 23 December 2010

Sportivitas

Gool…!sorak sorai dimana-mana. Masyarakat seolah terhipnotis oleh penampilan Tim Nasional Indonesia yang mulai merangkak menuju perbaikan. Obrolan ringan tentang sepakbola Indonesia seperti tidak ada henti-hentinya. Respon pun bermunculan dari segala penjuru negri. Mulai dari tukang sapu, pedagang kaki lima, sampai dengan politisi pun terkena imbas euphoria masuknya Timnas Indonesia menuju Final AFF Suzuki Cup.
Benar adanya karier persepakbolaan Timnas Indonesia sedang merangkak naik. Kemenangan beruntun yang diraih oleh pejuang garuda memang patut diacungi jempol. Semua ingin turut berpartisipasi untuk mendukung karier Timnas Indonesia. Mendatangi lapangan tempat timnas berlatih dilakukan bagi sekawanan warga yang ingin melihat dan mendukung timnas Indonesia. Lagu kebangsaan baru “Garuda Di Dadaku” hinggap hampir di seluruh penjuru negeri. Politisi pun tidak mau ketinggalan, jamuan-jamuan dilakukan untuk “menyemangati” punggawa-punggawa yang akan berlaga. Pertanyaannya, kemana dukungan-dukungan tersebut ketika Timnas kita kalah dan belum mampu berbuat banyak?
Beragam intepretasi muncul ketika sikap Abu Rizal Bakri memberikan jamuan di kediamannya beberapa waktu yang lalu. Langkah menyambut kesuksesan Timnas sepakbola Indonesia dianggap sebagai langkah politik. Terlebih , lelaki yang akrab dikenal dengan Ical ini sedang didorong penuh oleh Golkar maju ke kancah pemilihan presiden 2014 mendatang. Apakah momen ini dijadikan pencitraan Ical guna meriah kursi RI 1?
Menurut sebuah sumber (detik.com) , Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso membantah adanya niat politik Ical dalam perjamuan dengan Timnas, Senin (20/12/2010) kemarin. Menurutnya wajar ketika sebagian kalangan berpendapat demikian. Melalui sumber yang sama, ketua DPD Iman Gusman mengatakan bahwa PSSI tidak boleh dijadikan alat politik praktis.
Sepak bola hakikatnya sangat menjunjung nilai-nilai sportivitas. Menang dengan cara terhormat adalah suatu kebanggaan. Benar adanya sampai saat ini perhelatan sepakbola Indonesia masih terjadi kecurangan. Apakah ini salah? Tidak, ketika kita melihat para pemimpin bangsa kerap bahkan sering melakukan tindakan unfair dalam menjalankan roda pemerintahan. Wajar ketika banyak kalangan yang berpandangan skeptis ketika Ical memberikan jamuan kepada Timnas Indonesia yang baru lolos ke Final.
Para politisi dari partai lain pun seperti burung yang saling sahutan melihat sikap ketua partai Golkar tersebut. Pandangan miring dari partai lainnya tak ubahnya seperti macan yang berebut mangsa. Adakah apresiasi yang sepadan ketika timnas Indonesia mengalami masa keterpurukan?. Adakah bonus bonus yang diberikan kepada para pejuang garuda yang sudah berjuang maksimal walaupun belum menuai hasil memuaskan?. Dan masihkah ada perhatian selepas perhelatan ini usai? Kita lihat saja (OL)