Monday 4 April 2011

Negeriku Negeri Mafia

Dulu negeriku dikenal dengan kearifan budayanya
Senyum sapa ramah ciri khas pribadinya
Kebijaksanaan milik rakyat maupun penguasa
Tetap tegar ditengah gempuran sang adidaya
Itu dulu…………..
Kini, budi pekerti luhur semakin luntur
Kepentingan rakyat seakan digusur
Penguasa tak lagi mau jujur
Mereka bilang, biar saja negeri ini hancur
Uang telah menjadi dewa
Yang halal jadi haram, haram pun dihalalkan
Intelektualitas dijadikan senjata
Korupsi, kolusi, nepotisme menjadi hal yang biasa
Penjahat kerah putih merajalela
Tak dapat mangsa, nyawalah taruhannya
Sekarang, tak ada kenyamanan di negeriku ini
Sang pengayom tak lagi mau mengayomi rakyatnya
Sang pengadil melepaskan tikus-tikus pemangsa
Hukum hanyalah hiasan pelengkap
Untuk melegalkan tindakan para mafia

(Puisi Oleh: Ratri Dwi Putriana)

1 komentar:

Puisi yang sekali lagi mencoba mengangkat kegelisahan pada realitas saat ini. Pesan yang saya dapat adalah penulis mencoba mengabarkan pada pembaca. Hanya saja menurut saya tidak tepat jika dibandingkan dengan masa-masa yang sudah lampau. Sebab antara satu zaman dengan zaman yang lain, punya pola pikir, sikap, dan benturan-benturan sendiri. Kita hanya bisa menggali nilai-nilai luhur yang ada di sejarah. Bukan penggambaran sejarah yang seolah gegap gempita nan jaya. Namun terlepas dari itu, terus menulis, bergumam, dan kabarkan.

Post a Comment