Saturday 6 November 2010

Stadion "Pengungsian" Maguwoharjo

Keadaan di barak pengungsian stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta, masih memprihatinkan. Kondisi tersebut dapat kita lihat secara langsung ketika memasuki halaman depan stadion. Kondisi yang memperihatinkan itu meliputi lingkungan tempat pengungsi istirahat yang tergolong kurang sehat karena banyak sampah berserakan dan genangan air akibat hujan deras yang sempat mengguyur kota Jogja sore tadi.
Adapun beberapa pengungsi masih mengeluhkan kurangnya logistik yang diterima, seperti pakaian dalam, selimut, dan popok bayi. Para pengungsi yang sebagian besar ditempatkan di tribun stadion pun tak pelak mengaku mengalami susah tidur. Hal ini diakui mereka karena tempat istirahat yang kurang nyaman dan udara malam yang memang cukup dingin.
Salah seorang pengungsi dari desa Candi Purwobinangun, Bu Batinah, menuturkan bahwa dirinya belum memperoleh bantuan logistik berupa selimut dan pakaian layak. "Disini semua pada rebutan mbak (pengambilan selimut dan pakaian.red), kalo yang kuat ya dapet, kalo lemah ya ngga.", keluhnya. Beliau pun merasa sedih terhadap keadaan putrinya yang menderita stres akibat bencana Merapi ini, "Jadi ngga nafsu makan mbak. Saya sendiri masih merasa trauma kalau denger suara-suara gemuruh."
Pada pukul 00.14 dini hari tadi (06/11/2010) tercatat ada 36 ribu jiwa pengungsi yang mengamankan diri didalam stadion Maguwoharjo. Angka ini diperkirakan bisa saja terus bertambah, mengingat keadaan Merapi yang belum stabil. Di barak pengungsian ini pun sudah tersedia 3 unit posko kesehatan, salah satu poskonya khusus menangani psikologis korban evakuasi Merapi. Sementara itu, tersedia 5 ruangan VIP yang disediakan khusus untuk ibu hamil, balita dan lansia (detikNews.com).

0 komentar:

Post a Comment